Minggu, 13 Februari 2011

Sour Sally


Sour Sally adalah sebuah outlet yogurt beku tanpa lemak revolusiner pertama di Indonesia, yang didirikan di Indonesia pada tahun 2008. Saat ini cabang Sour Sally tersebar di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali maupun di Kuala Lumpur, Malaysia dan Singapura.
Sour Sally Frozen Yougart diolah dari susu fermentasi dengan kualitas terbaik dari Amerika Serikat. Tersedia dalam 4 buah rasa yougart yaitu original, green tea, bubblegum dan pinklicious. Sour Sally juga mempunyai menu Pinklicious Waffle, aneka ragam topping dan aneka ragam smoothie. Semua orang bisa memilih topping favoritnya yang tersedia dalam 20 jenis buah-buahan. Buah-buahan yang digunakan sebagai topping memanfaatkan buah segar tanpa sedikitpun bahan pengawet misalnya kiwi, strawberry, peach, nangka, mangga, longan, anggur, apel, jeruk,dan lain sebagainya. Ada juga topping corn flakes, almond, chocochips, mochi stawberry, mochi melon, mix mochi, dan brownies.
Rasanya yang luar biasa serta unik dengan perpaduan asam-manis yang pas, segar, ringan dan thrilling ini, membuat seseorang yang mencobanya menjadi ingin coba lagi dan lagi.
Terlebih lagi Sour Sally Frozen Yougart ini tidak meninggalkan aftertaste yang membuat eneg atau rasa tidak enak di tenggorokan.
Sour Sally Frozen Yougart dijamin tidak menimbulkan rasa bersalah dan bisa dinikmati tanpa harus jaim karena takut badan jadi melar atau tidak sehat. Pasalnya Sour Sally Frozen Yougart dibuat dari baham-bahan kualitas terbaik.






Jumat, 28 Januari 2011

LAND OF HOBBITS

Lord Of The Rings merupakan film trilogi yang sangat terkenal di dunia. Begitu pula desa Hobbiton dimana para Hobbit dalam trilogi LOTR itu tinggal.
Desa Hobbiton merupakan rumah-rumah kecil yang dikelilingi oleh keindahan alam yang menakjubkan, terletak di Matamata, Selandia Baru.




Matamata adalah desa kecil di New Zealand yang mempunyai udara yang bersiah dan pemandangan yang indah dan tidak terlalu ramai.
Ketika itu, Peter Jackson menetapkan Alexander Farm sebagai salah satu tempat syuting untuk LOTR Trilogi. Karena keindahan alamnya yang sangat luarbiasa, maka Peter Jackson berpikir bahwa tempat ini sangat sempurna untuk tempat tinggal para Hobbit, tokoh mungil dalam trilogi film nya.
Maka pada tahun 1999, dibangunlah desa Hobbiton diatas lahan Alexander Farm di daerah Matamata, Selandia Baru.
Perusahaan film membuat jalan baru untuk mencapai ke lokasi dan membangun 37 rumah hobbits yang dibangun di sebuah bukit berumput. Gaya rumah yang ramah lingkungan, karena dinding yang terbuat dari tanah dan rumput sebagai atap. Saat film selesai, perusahaan film ingin menghancukan semua rumah-rumah hobbits tersebut agar tidak menganggu habitat alam sekitar. Akan tetapi warga setempat menerima ribuan permintaan dari penggemar untuk tidak melakukannya, sehingga perusahaan film tersebut pun berubah pikiran dan setuju untuk tidak menghancukan rumah-rumah hobbit tersebut
Sampai sekarang desa Hobbiton masih ada, bahkan dijadikan sebagai tempat wisata. Setelah pembuatan film selesai,  Alexander Farm berfungsi kembali seperti sedia kala.
Sekarang, walaupun rumah-rumah hobbit tersebut telah ditinggalkan dan menjadi rumah-rumah domba, akan tetapi desa hobbiton tidak lah sesepi dulu lagi.
 Sebagai tempat pertanian, banyak sekali domba-domba yang berkeliaran keluar masuk di dalam bekas rumah Hobbit yang menjadi rumah mini dalam trilogy LOTR.
Desa ini dikunjungi jutaan orang setiap tahun nya untuk melihat rumah-rumah hobbit yang sekarang menjadi rumah-rumah domba.